Jumat, 15 Maret 2013

Ngajar & Belajar

Hotel Kembar, 15 Maret 2013

Ternyata mengajar itu adalah sebuah seni, seni bagaimana kita menyampaikan sesuatu kepada orang lain agar bisa dipahami dan dimengerti dengan baik. Mengerti substansi kayaknya adalah kunci utama agar bisa jadi seorang pengajar. 

Kejadian hari ini adalah saya dipalak buat ngajar oleh para senior. Ambil positifnya aja lah, mereka pengen saya cepat bisa, so mau ga mau harus berani tampil. Permasalahannya adalah saya belum paham banget sama materinya. Terpaksa harus semedi semalaman biar bisa kasih performa yang ga malu-maluin. Oiya yang mau kita latih disini adalah konsultan pendampingan.

Tapi tetap aja pengalaman dan jam terbang ga bisa bohong. Seseorang dengan pengalaman kerja yang mumpuni ternyata lebih bisa memberikan contoh dan jawaban berdasarkan kejadian real yang tentunya akan lebih meyakinkan. Jam terbang yang cukup ternyata bisa membentuk karakter seseorang supaya bisa tetap tenang pas menghadapi audience. 

Dan saya enggak punya pengalaman dan jam terbang yang cukup. Lumayan grogi waktu mau masuk kelas, keringat dingin mulai terasa trus jadi kebelet mo ke belakang (ampun deh). Akhirnya sesi berjalan, apa yang udah dipelajari tadi malam coba dikerahkan. Enggak tau hasilnya bagus atau tidak, yang jelas udah berusaha. 

Baru sadar aja, yang susah jadi pengajar adalah menemukan cara atau metode penyampaian yang tepat biar orang lain ngerti apa yang kita omongin. And, point of view from the all participant is you. It is nothing about your slide but how do you deliver the message is the most important thing. 

Tapi ada juga sih hal yang lucu, waktu masuk kelas peserta langsung pada suit-suit. Langsung pada teriak, kenalan dulu Mbak, nama, no telpon, alamat, umur, status. Saya cuma bisa jawab, harus ya Pak? Eh malah dijawab iya donk (mampus deh dikerjain sama Bapak-Bapak). Masuk ke materi belum ada masalah, tapi pas masuk sesi pertanyaan lumayan bingung ngejawab. Sumpah pusing banget ngejawab pertanyaan mereka.

Pas sesi selesai rasanya plong banget kayak orang yang lagi punya bisul terus bisulnya pecah. Selesai sesi peserta kasih tepung tangan sambil suit-suit, sumpah waktu itu muka saya merah deh kayaknya. Pas mau keluar, parahnya lagi ada peserta yang minta foto bersama. Mau diiyain gimana gitu rasanya, mau ditolak juga ga enak. Ga tau deh muka saya bentuknya gimana waktu itu. Udah campur aduk antara malu, meringis, cemberut dan lain-lain. 

Yang jelas pengalaman hari ini, campur aduk antara bingung, malu, dan juga bersyukur sudah dikasi kesempatan buat belajar menjadi seorang pengajar. Mungkin benar apa kata pepatah hidup tu selalu belajar, apapun yang kita lakuin dalam hidup adalah suatu pembelajaran buat kita.

Kalo kita ngerasa gagal dalam hal apapun (kerjaan, pertemanan, percintaan, ato apapun itu), don't worry it's just the way to get the best in our life. Yang udah-udah lupain aja, yang kita anggap ga ngenakin buat kita, buang aja jauh-jauh ke laut.

Senin, 11 Maret 2013

Provinsi Berkebutuhan Khusus

Slipi, Senin 11 Maret 2013

Hmmm, hari ini keinginan buat nulis lagi muncul. Munculnya keinginan ini didasari oleh sesuatu perasaan yang enggak tau mau dicurahin kemana lagi. Daripada cawan hati saya luber menampungnya sendirian, lebih baik disalurkan ke sesuatu yang positif yaitu nulis, sekalian mengasah kemampuan buat nyusun thesis dimasa yang akan datang, amin....enggak pake Sjukrul (Pak Sjukrul Amin adalah nama Direktur kita periode yang lalu, peace Pak, love you always deh hehe)

Topik hari ini adalah sebuah Provinsi yang karena banyak sekali ditemukan hal-hal aneh dengannya, yang kadang ga bisa dinalar pake logika, maka dengan resmi saya nobatkan Provinsi tersebut dengan sebutan Provinsi Berkebutuhan Khusus. Siapakah Provinsi itu? dan kenapa disebut berkebutuhan khusus?

Provinsi tersebut adalah Sumatera Barat. Mungkin teman-teman yang orang Minang bakal pada protes, kenapa Sumatera Barat? Sebelumnya yang ingin saya tegaskan adalah hal ini murni berdasarkan analisa saya, dan mungkin saja berbeda dengan yang orang lain rasakan.

Hal ini masih ada kaitannya dengan program yang saya tangani di kantor. Program ini sedang dilaksanakan di 32 Provinsi di Indonesia kecuali di Papua Barat dan saat ini kami sedang mengundang tenaga konsultan pendamping dari seluruh Provinsi tersebut untuk dilatih di Jakarta.

Tipikal orang Minang memang bermacam-macam tapi yang saya amati dari beberapa orang Minang yang pernah saya kenal adalah sebagian berwatak keras, kalau berbicara selalu jujur, terkadang agak blak-blakan tanpa memperhatikan perasaan orang lain, minim koordinasi dan melaksanakan sesuatu menuruti kemauannya tanpa bertanya ke orang lain.

Salah seorang konsultan pendamping Sumatera Barat sikapnya seperti itu tadi. Pada saat pelatihan, masuk kelas telat dan selesai pelatihan kerjaannya malah marah-marah dan banyak protes karena waktunya molor. Sekarang silahkan pikir pakai logika ya Bapak-Bapak yang terhormat. Akankah waktu akan molor kalau Bapak bisa masuk tepat waktu? Pake mengeluarkan statement "panitia bakal dapat kejadian buruk dalam minggu ini gara-gara sesi selesai bertepatan dengan waktu magrib" ckckck. Apa anda sederajat dengan Tuhan sampai-sampai bisa menentukan kejadian baik dan buruk seseorang. So amazing kayak spiderman deh.

Lumayan shock juga denger kata-katanya coy, dengan statusnya sebagai konsultan pendamping atau fasilitator, hal utama yang harus dimiliki adalah attitude yang baik, tanpa attitude yang baik kami tidak yakin anda bisa memfasilitasi orang lain dengan baik. Dan mohon maaf, kami sudah melaporkan sikap Bapak ke atasan Bapak di daerah, agar dapat dipertimbangkan kembali kontrak anda. Kalo aja ada 100 orang dengan keahlian kayak Bapak (ahli apa sih? ahli protes dan bikin rusuh) di negara ini, jangan heran kalo bakal sering terjadi tawuran. Dan kapan bisa majunya bangsa kita ini.

Masih di Provinsi yang sama dan program yang sama, pelaku lainnya adalah seorang tenaga pendamping bantuan dari negara donor, sama-sama berkedudukan di provinsi dan bertugas mengawal pemerintah provinsi untuk melaksanakan fungsi dan perannya dalam program ini. Tenaga untuk provinsi Sumbar cukup unik, dan menurut saya ga beda jauhlah sama para fasilitatornya.

Laporan dari pihak Provinsi si tenaga pendamping dari negara donor ini tidak bisa bersinergi dengan para fasilitator yang ada. Parahnya lagi ni orang suka adu domba antara orang daerah dengan para fasilitator. Heran deh ngeliat hal ini, kerja bukannya untuk saling menutupi kekurangan tapi saling mencari kekurangan. Puncaknya si tenaga pendamping ini melapor ke atasan saya bahwa Pemda Sumatera Barat tidak efektif. Untungnya atasan saya waktu itu lagi sabar, laporannya masih diterima dengan baik tanpa dampratan.

Pernah suatu waktu saya nguping si tenaga pendamping ini cerita sama atasan saya, dia bilang saya udah berdarah-darah Pak meyakinkan Bupati dari ini dan Itu. Yang aneh adalah sebenarnya tugas mendampingi Kab/Kota bukan tugas si Bapak, tapi kenapa dia malah ngerjain itu, kerjaan sendiri ga dilaksanakan, please deh Pak.

Terkait sama pembangunan fisik di Sumbar, ada lagi nih hal yang bikin surprise. Kali ini sarana fisik yang bermasalah adalah saluran drainase. Secara teori saluran drainase dibangun untuk mengatasi genangan air di kawasan permukiman ato bahasa langsungnya mengatasi banjir. Suatu saat muncullah usulan kegiatan drainase dari Sumbar, untuk meyakinkan bahwa kegiatan tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan dilaksanakanlah survey lapangan. Yang mencengangkan adalah hasil survey menunjukan bahwa saluran drainase akan dibangun di areal persawahan bukan di areal permukiman dimana genangan air biasanya terjadi. Apa yang mau dialirkan coba, air sawahnya? Itu namanya bukan saluran drainase Pak, tapi saluran irigasi. So surprise banget sama ini provinsi.

Kejadian ini, bikin saya mikir dua kali kalau disuruh pergi ke Sumatera Barat dalam rangka kerja, tapi kalau dalam rangka liburan...yuks let's go



Selasa, 05 Maret 2013

Hanya Coretan Kecil

Boulevard Manado, Selasa, 5 Maret 2013

Salah satu kota yang saya senangi adalah Manado, terlepas dari orang-orang Manado yang kasep & geulis, saya suka kota ini karena ternyata kotanya cukup bersih bersih. Coba deh perhatikan, sepanjang jalan protokol sangat sedikit sampah berserakan, ga heran kalo kota ini selalu dapat penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Dan hari ini, saya sedang kembali terdampar disini. Berangkat kesini sangat tidak terencana sama sekali. Banyak hal yang mewarnai keberangkatan, mulai dari hal yang bikin senewen, konyol sampai merugikan. Tapi itulah kehidupan, kata orang-orang ya emang banyak lika-likunya. Teman kuliahku si Nenek, paling sering ngomong gini : Ngapain kita hidup, kalo datar-datar doang, g seru tau. Komentar saya : ya iya sih nek, asal lika-liku dan tanjakannya ga curam ajja, kalo curam ya bengek juga yang ngejalanin haha.

Pertama yang bikin senewen adalah disposisi buat berangkat di awal bukan ke saya, alhasil saya tenang-tenang aj di Jakarta, masih menjalankan kewajiban menjadi panitia pelatihan di suatu kegiatan. Senin siang tiba-tiba datanglah email dan sms yang menugaskan saya untuk berangkat. Walah kenapa jadi saya, bukankah para senior yang akan berangkat, tapi ya sudahlah, mari kita terima tugas dengan senang hati, toh posisi saya juga sebagai seksi sibuk, bukan pemain utama. Sekilas pas baca undangan, kegiatan di Manado bakal dimulai di hari Rabu, dari situ saya berpikir tiket kemungkinan bakal dibeli buat keberangkatan Selasa sore atau Rabu pagi. 

Senin malam itu, pukul 23.00 WIB bergetarlah hp butut saya, isinya kode booking dan jadwal berangkat. Esok hari pukul 10.00 WIB, whatsss..Saya masih jadi panitia pelatihan Bu, kenapa cepat banget berangkatnya, kerjaan saya disini gimana, kepala tiba-tiba langsung tuing-tuing. Rupanya tidak ada lagi kompromi dan saya tetap harus berangkat. Hati agak gondok juga, tapi tetap harus dijalani dengan senang hati biar ga cepat tua. Alhasil mendadak jadi amnesia dulu sama kerjaan di Jakarta buat sesaat, mohon maaf buat yang mendapat luncuran kerjaan saya. Tangan saya cuma sepasang, kaki juga begitu, otakpun cuma punya satu, dan saya menyadari keterbatasan itu.

Departing point saya adalah dari tempat pelatihan, bukan dari kosan. Waktu berangkat dari kos hari senin kemarin, cuma bawa 1 ransel kecil buat buku dan laptop sama tas cangklong gede buat baju 1 minggu. Karena kebingungan mau bawa tas apa buat berangkat, mau bawa ransel yang ada, eh kekecilan dan ga muat buat baju, mau bawa tas cangklong, eh kebesaran, jadinya tanpa pikir panjang saya ambil tas ransel buat peserta pelatihan di ruang panitia. Malam itu, barang-barang saya packing dan pagi siap berangkat.

Sebelum berangkat, saya sempatin mampir ke ruang panitia buat ngeprint bahan, sampai disana krek krek,, tali ransel saya putus. Untuk stok tas masih banyak, saya tuker aja sama tas yang baru lainnya. Setelah mindahin barang, saya langsung berangkat ke bandara. Tapi tas yang baru ini, terasa agak ga nyaman deh, kayak ada benda yang nusuk-nusuk pas di bagian punggung, tapi saya biarin aja soalnya lagi terburu-buru. 

Pas di taxi, rasa penasaran semakin tinggi, akhirnya saya bongkar isi tas, ga ada apa-apa. Setelah diraba-raba dan dielus-elus, ternyata sesuatu yang aneh itu muncul dari kantong tempat tali ransel, model tas sekarang tali ransel bisa dipasang dan bisa juga dilepas, tergantung kita mo pakenya gimana, jadinya ada kantong tambahan di bagian belakang tas. Sesuatu itu adalah CINCIN, rupanya tas saya sebelumnya sudah pernah ada yang pake, mungkin karena jahitannya kurang mantap, dibalikin lagi ke panitia. Jangan bayangin ini adalah cincin kawin pake permata atau berlian ataupun batu giok, tapi ini adalah cincin Bapak-Bapak. Kadang suka liat cincin kayak gini sering disakralin dan dijadiin jimat sama yang pake. Mudah-mudahan yang punya cincin ini kesaktian tidak hilang aja deh, karena cincinnya hilang hihihi. Sempat kaget dan ketawa juga tuh pas nemu cincin ini. Ngambil tas dapat bonus cincin hehehe.

Ada juga nih kejadian merugikan, karena ganti-ganti mulu jadwal kepulangan alhasil saya harus bayar Rp 600.000 biar bisa pulang sesuai jadwal. Bener-bener kamprita yang satu ini. Disini saya agak mikir, saya tuh bener-bener orang yang banyak banget pertimbangan, saking banyaknya pertimbangan jadinya labil dan merugikan diri sendiri deh. Mungkin sekali-kali kudu pake insting ato intuisi aja biar ga repot. Ngomongin intuisi sebenarnya saya terinspirasi dari seorang teman, yang bisa mengambil keputusan dengan intuisinya. Saya bisa ga ya kayak gitu.

Minggu ini, saya juga ga berani balas sms atau telpon atau nerima telpon Bapak/Ibu di rumah, udah lebih dari 1 bulan yang lalu disuruh kirim fotocopy SK buat backup Bapak/Ibu di rumah tapi selalu aja lupa. Maksud Bapak emang baik sih, gara-gara ijasah SD-SMA saya hilang, makanya Bapak pengen semua yang berbau berkas-berkas harus ada backupnya di rumah. 

Back to kota Manado, jam sudah menunjukan pukul 23.00 WITA, terkadang 1 atau 2 buah angkot masih lewat, musik angkot disini sumpah kenceng banget dan lagunya pun macem-macem mulai dari lagu Ari Lasso sampai Cherrybelle, tapi belum pernah denger lagu dangdut euy dari tadi. 

Motto hari ini yang sebenernya ga nyambung sama tulisan di atas yaitu : Mari kita tidur, sumpah ngantuk banget.


Sabtu, 23 Februari 2013

Saturday Night @ Benhil

Seven Eleven Benhil, Sabtu Malam, 22 Februari 2013

Malam ini adalah malam minggu dan saya memutuskan buat nangkring di Seven Eleven Benhil. Alasan saya buat mojok disini, selain untuk menunjukan eksistensi diri sebagai seorang "AGABE" (Anak Gaul Benhil),  adalah karena Seven Eleven punya jaringan Wi-fi yang lumayan kuat, so buat orang kere seperti saya ini tentunya sangat dibutuhkan.

Minggu ini cukup berat buat dilalui, dengan keterbatasan kemampuan fisik serta tenaga, ngerasa ada banyak hal yang tidak sanggup dikerjakan dengan maksimal. Baru ngerasa aja, ternyata di dunia kerja yang dibutuhkan tidak hanya otak yang cemerlang, fisik yang kuat, dan hati yang tahan banting tapi juga dibutuhkan kemampuan manajerial, ga cuma bisa ngatur orang lain tapi yang paling penting adalah mampu mengatur diri sendiri. Dan sekarang saya ngerasa, ga punya kemampuan buat itu.

Karena ketidakmampuan mengatur diri sendiri itulah yang menyebabkan saya nangkring di Seven Eleven malam ini. Hari terakhir kerja di minggu ini, tiba-tiba si bos meminta sesuatu yang mengharuskan saya mendownload banyak banget dokumen dari server. Kalo ngandalin modem, ya sudah pasti batas limit modem saya buat 1 bulan bakal habis dalam jangka waktu 1 jam saja (kayak lagu ST 12). Lagi-lagi terpikirkan dengan yang namanya social life, lagi-lagi waktu buat membangun jaringan social masa depan alias rumah tangga digunakan buat gawe.

Masuk ke Sevel, widiw....kursi pada penuh semua. Secara malam minggu, anak-anak muda di Benhil dan sekitarnya pada bermunculan di sini. Ngelihat tampang anak-anak muda, jadi berasa tua sendiri huhu..... Akhirnya dengan sangat terpaksa saya ngenet sambil berdiri. 

Di samping saya, ada pasangan cowok cewek yang juga lagi nangkring. Bukannya saya nguping, tapi karena ngomongnya kenceng, jadi ketauan deh pada ngomonging apa hihihi. Ternyata mereka lagi ngomonging kawat gigi gitu deh. Rupanya si cewek lagi pengen pake kawat gigi hihihi..Ini ni kupingan pembicaraan mereka.

Cewek : Yang, aku pengen pake kawat gigi
Cowok : Loh emang kenapa Yang, kog pengen pake gawat gigi?
Cewek : Iya nih, gigiku pada jarang-jarang. Kata orang susunan gigi tu bakal geser terus, biar ga geser perlu dikasih kawat gigi.
Cowok : Masa sih???
Cewek : Iya yang.

Si Cowok mungkin karena didorong rasa penasaran jadi ngeliatin gigi si cewek

Cowok : Mana-mana?coba liat (sambil mengarahkan tangan ke mulut si cewek)
Cewek : Ini nih (sambil monyonging mulut dan ngeliatin giginya ke si cowok) dan si cowok pun terlihat membungkung-bungkuk memperhatikan gigi si cewek dengan seksama.(hedeh....)
Cowok : Iya ya Yang, kalau gitu kamu cepetan pake kawat gigi aja.
Cewek : Iya Yang, syukur deh kalo kamu setuju aku pake gawat gigi


Ngomongin masalah kawat gigi, saya juga pernah kepikiran pake kawat gigi. Kondisi gigi saya sebenarnya ga ancur-ancur amat, tetapi orang-orang di kantor selalu aja komen tentang gigi ini. Dikatain gigi ini kayak gigi orang Jepang lah, suka ngemut yang enggak-enggak lah...hedeh itu ide ngatain dapat dari mana coba....
Untungnya saya punya stok kesabaran yang cukup banyak, sewaktu teman-teman ngejekin, cuekin aja sambil bilang "biarin wek...yang penting manis hihihi"

Setelah pembicaraan kawat gigi berakhir, si cowok mulai terlihat mengelus-elus rambut si cewek dengan mesra. Pada saat adegan ini berlangsung, saya merasa mulai tidak enak hati dan akhirnya memutuskan untuk pindah tempat duduk karena takut ganggu...

Malam minggu yang ceria buat sebagian orang dan malam minggu yang tidak tenang buat saya....hahaha

Jam laptop sudah menunjukan pukul 02.18, sepertinya sudah saatnya buat pulang. Let's go home...


Kamis, 07 Februari 2013

Galau Di Tengah Malam

Bendungan Hilir, yang selalu Banjir jika Katulampa menunjukan level air di atas 100 m

Malam ini, waktu sudah menunjukan pukul 24.07 WIB dan mata ini plus otak ini masih dipaksa buat melek dan berpikir. Dan lucunya ga terbersip rasa ngantuk sedikitpun, rasanya mata ini kuat melek sampai pagi walopun ga minum dopping. Kalau mau egois bisa saja dari pukul 21.00 saya tidur meluk bantal yang tepos, cuma kalau ingat berapa banyak orang lagi yang bakal direpotin kalau kerjaan ini ga kelar, jadi ga tega euy..Cukup saya saja yang direpotkan dengan pekerjaan yang entah sebenarnya tanggungjawab siapa.

Beberapa jam terakhir, hati cukup panas, rekan kerja lintas kementerian/lembaga selalu ngejar-ngejar minta ini dan itu, belum lagi tanggungjawab internal yang harus tetap dijalankan. Email-email saya balas dengan sesuka hati dengan sedikit sentuhan emosi, mohon maaf kalau dari komputer Bapak/Ibu tiba-tiba keluar asap, mungkin karena hati saya yang lagi panas kayak kompor. 

Kadang-kadang otak ini bertanya, kenapa tiba-tiba saya jadi senewen sendiri. Ternyata jawabannya adalah saya sedang overload. Setiap satu kerjaan selesai, ditambah lagi yang lain, satu kerjaan belum selesai sudah ketambahan lagi yang lain. Lama-lama sepertinya saya harus bawa kotak obat kalau ke kantor. 

Seorang teman sempat nyeletuk, udah malam pulang sana, kalian juga butuh social life...Social life???Iya juga sih kita memang butuh social life..Tapi karena keadaan, udah ga ada yang mikir social life, mungkin social life aku dan teman-teman subdit ini ruang lingkupnya menjadi semakin kecil yaitu sebatas ruangan ini saja. Sedih banget euy...

Teman kuliah juga sempat nyeletuk, kamu autis ya..Kog ga pernah kasih kabar dan ga pernah kumpul sama teman-teman. Jeger....astagfirullah sumpah kaget dikatain kayak gitu, tapi yang jelas walopun saya autis, kaian ga pernah hilang dari hatiku. Sumpah aku kangen banget sama kalian (Tiwi, Dayu, Ninik, Ika, Nanik, Yeni, Titot). 

Sepertinya otak ini, pikiran ini, hati ini butuh pencerahan. Malam ini saya memutuskan, bahwa besok saya akan kabur pas jam pulang kantor. Whatever apa kata orang, saya cuma pengen mengistirahatkan diri sejenak dan memastikan bahwa saya bukan autis (sambil mikir, besok kabur mau kemana & ngajak sapa ya?)

Berhubung mata sudah mulai berkunang-kunang dan saya belum solat isya, sepertinya dicukupkan sampai disini saja kegalauan ini. 



Senin, 24 Desember 2012

Pengisi Duniaku Saat Ini

Berhubung sekarang adalah hari Natal dan ini adalah liburan buat orang-orang Islam di Indonesia (termasuk saya) jadi ada waktu buat iseng-iseng bikin tulisan hehe. Tulisan kali ini saya persembahkan buat koloni-koloni saya di Subdit Perencanaan Teknis, yang selalu setia nungguin tulisan saya yang tidak penting ini. Loph u all mmuach...

Awal bergabung di dunia per-PNSan sedikit agak gak nyangka. Karena jarang sekali terbersit di benak saya untuk menjadi seorang PNS. Pengennya sih kerja di lapangan gitu, ngurusin limbah dan memastikan lingkungan aman dari pencemaran pabrik gitu deh. Di awali keinginan ortu yang pengen banget anaknya jadi PNS, waktu itu baru pulang dari site di Riau dikerjaan sebelumnya dan langsung ikutan test yang kebetulan sedang dilaksanakan. Dan akhirnya saya pun bertengger di nomor urut 21 dari 25 peserta yang lolos. Lumayan lah buat orang yang ikut test modal body doang.

Awalnya sedih waktu mo pisah sama temen-temen dikerjaan sebelumnya, kita tuh sering bareng-bareng makan nasi kucing di SPBU di kompleks Hyundai habis pulang kerja. Hari minggu maen badminton di Jababeka, trus kadang masak-masak di mess cewek. Lembur bareng bikin dokumen tender sampai ga mandi 2 hari. Mikirin bakal enggak bareng lagi rasanya sedih banget waktu itu. But, life must go on, I have to move. Mb Rina, Mb Lis, Mas Risman, Mb Resti, Mas Yusron kangen euy sama kalian.

Harapan awal menjadi seorang PNS adalah : 1) Hidup teratur, masuk pagi, pulang sore, enggak pakai lembur berhari-hari; 2) Kerjaan santai enggak pake mikir (denger-denger PNS suka ga ada kerjaan, makanya suka pada kelayapan di pasar); 3) Dapet pensiunan.

Ternyata eh ternyata....setelah masuk kantor dari 3 point yang didamba-dambakan, hanya point yang ke-3 yang benar yaitu dapet pensiunan, itupun dapatnya kalo udah pensiun nanti, di saat kita-kita udah pada rentaa dan uzur bukannya sekarang. Hidup saya bukannya malah teratur, malah semakin tidak teratur, enggak pernah pulang sore rata-rata selalu di atas jam 8 malam. Kerjaan juga bukannya malah santai, malah membludak kayak enggak ada habisnya. "Ternyata statement PNS santai dan enggak ada kerjaan, buat kami adalah mitos belaka".

Tapi tunggu dulu, dibalik harapan yang tinggal angan tersebut, masih terselip secercah berkas harapan. Kalo saya enggak jadi PNS saya enggak bakal ketemu teman-teman saya di Subdit ini. Mereka kayak keluarga baru buat saya. Dinamika kerjaan yang kayak gini, kadang bikin kita enggak sempat sosialisasi sama teman-teman, yang sobatan jadi renggang, yang udah punya pacar jadi putus, yang enggak punya pacar jomblo mulu, asal jangan yang udah nikah jadi cerai aja. Nah di hidup saya sekarang, yang setiap hari wira-wiri di hati ogut adalah mereka ini "the member of rentek".

Lika-liku hidup saya lalui sama mereka, kadang senang, kadang duka, kadang suka, kadang kesel, kadang marah, tapi all of them are nice. Ada 4 (empat) orang teman seangkatan PNS yang masuknya bareng, duduk deketan, pulang sering bareng tapi berangkatnya aj yang enggak bareng hehe. Member's of rentek yang lain masih banyak, tapi 4 koloni ini yang mau diceritain lebih dulu.

1. Ovik Yanuar Setyapeni
Biasa dipanggil ovik, ato nama bekennya adalah mb OY, singkatan dari ovik yanuar. Dari namanya udah bisa ketebak ni orang pasti lahir di bulan Januari. Asek..., (sebentar lagi mb OY ulang tahun...)
Mbak OY menurut aku sih jago komputer, kalo kita-kita rumus excel paling cuma tau tambah, kurang, bagi, kali, dia ngerti enggak cuma itu, rumus-rumus excel tingkat tinggi si mb OY ini udah diluar kepala, mungkin karena kerjaan sebelumnya dia suka bikin RAB bermilyar-milyar kali ya jadinya kudu tau rumus-rumus itu. Trus dia juga yang paling tau tentang software-software komputer, yang kadang kita enggak tau apaan itu. Salut buat mb OY

Akan tetapi dibalik semua itu, ada satu hal yang unik. Ternyata dia suka binatang terutama kucing. Suatu hari tersiar kabar kalo si mb OY ini memelihara kucing yang dinamai "cingku". Alhasil setelah memelihara cingku, si mb OY jadi semakin telat berangkat ke kantor, dengan alasan ngurusin si cingku dulu. Cingku adalah kucing wanita jenis persia yang kalo makan enggak mau makan ikan asin, harus makanan khusus kucing dan beberapa minggu sekali harus dibawa ke salon untuk keramas, potong kuku sama ngerapiin rambut, eh salah denk bulu maksudnya (benar-benar menguras biaya punya kucing kayak gini). Kerjaan kantor emang kadang-kadang mengharuskan kita buat pergi ke luar kota sementara waktu, tentunya ini menyusahkan buat yang punya hewan peliharaan kayak mb OY ini. Sewaktu pergi ke luar kota, si cingku sering dititipkan ke tempat seseorang (entah teman atau bukan saya tidak tau..). Alhasil setelah beberapa kali dititipkan si cingku kabur, analisis mb OY adalah si Cingku ini dibawa kabur sama kucing kampung. Semoga saja cingku bahagia bersamanya, mencintai tidak harus memiliki (nah lo, malah curcol).

Semenjak Cingku kabur, kerjaan mb OY menjelang malam di saat kerjaan lagi senggang adalah melihat foto-foto kucing di internet ato kadang-kadang ngeliat foto monyet. Dan ngeliatnya enggak cuma sebentar, bisa berjam-jam cuma ngeliatin foto-foto binatang itu doang. Pernah karena saking berisiknya dia ngeliat foto-foto binatang itu, saya jadi kesel dan mengganti halaman browsingnya sewaktu dia ke kamar mandi, yang awalnya browsing gambar kucing menjadi gambar ular, dengan harapan mb OY takut, eh ternyata dia juga doyan sama ular. Dan resolusi tahun 2013nya mb OY adalah dia berencana membeli ikan cupang buat ditaruh di meja kerja. Melihat hobbynya ini, seorang teman sempat berkata, mb OY enggak cocok jadi PNS cocoknya adalah jadi presenter animal insting ato Panji si pawang ular, pokoknya acara-acara yang berhubungan dengan binatang gitu deh.

Berita paling update tentang mb OY adalah, dia enggak jadi berencana membeli ikan cupang di tahun 2013 dikarenakan sudah menemukan wallpaper ikan buat komputer jadi enggak perlu lagi beli ikan..hahaha

2. Rin Mulyadi 
Biasa dipanggil Arin, ato ada satu nama lagi nih yang lucu tapi asik yaitu Gorin. Gorin aslinya adalah orang Padang tapi udah lama tinggal di Jakarta. Orangnya putih banget, kalo dijejerin sama dinding mungkin kita ga bisa bedain, mana dinding mana yang bukan (lebay.com). Aku paling seneng kalo dia cerita tentang kampungnya di Kab. Lima Puluh Kota di Sumatera Barat sana. Cerita tentang neneknya yang udah uzur, yang waktu masih muda dulu pas zaman Belanda dan Jepang sempat jadi kembang desa, makanya si nenek sekarang suka nglantur pake bahasa Belanda ato Jepang (keren euy heheh)..Paling lucu lagi kebiasaan orang-orang tua di kampungnya sana adalah BABs di kolam lele, kalo enggak ada yang BABs katanya malah kasian karena lelenya ga ada yang kasih makan haha.

Satu hal yang unik dari Arin adalah hobbynya yang satu ini yaitu "Pingsan". Entah ini hobby atau bukan, tapi karena dia yang paling sering pingsan di ruangan makanya sering diledekin "pingsan ko dijadiin hobby". Selama 2 tahun kerja di sini, udah 2 kali nemuin si Gorin pingsan. Pingsan yang pertama sewaktu kita masih awal-awal jadi PNS, waktu itu Gorin lagi jaga pelatihan di Bekasi tiba-tiba dia merasa badannya enggak enak. Ni anak emang dasarnya enggak suka ngeluh ke orang lain. Waktu itu dia bilang bilang ke mb OY mau pergi sebentar, mb OY pun tanya pergi kemana, dia menjawab ke rumah sakit. Mb OY pun dengan polosnya tanya, mau ditemenin ga, Gorin pun menjawab ga usah dan berangkatlah dia ke RS yang kebetulan berada di belakang tempat pelatihan.

Ditunggu-tunggu beberapa lama kog enggak balik-balik, akhirnya diputuskan disusul ke RS dan jreng-jreng Gorin sudah terkapar di ICU karena ditemukan pingsan di pintu RS.

Pingsan yang kedua kalinya, berlokasi di kantor. Waktu itu kebetulan lagi masuk waktu solat magrib. Sewaktu mau solat saya sempat sih lihat Gorin nidurin kepalanya di meja. Babe Erwin waktu itu sempat tanya, kenapa si Gorin, jangan-jangan pingsan lagi. Dengan polosnya saya jawab, paling cuma tidur Pak. Sumpah saya enggak kepikiran sama sekali kalo si Gorin bakal pingsan, soalnya dia udah lama banget enggak pingsan. Eh setelah saya selesai solat dikabarin kalo Gorin pingsan lagi. 

Lucu sekaligus prihatin juga sama temen yang satu ini. Saat ini kita tinggal di kost yang sama, kadang kalo pas dia lagi tidur dan udah saatnya berangkat ngantor, suka enggak tega bangunin. Takutnya badanya masih lemah dan kurang istirahat, eh malah pingsan lagi di kantor. Kalo udah keliatan kecapekan, 2-3 kali dibangunin enggak bangun-bangun, saya pun akhirnya memutuskan untuk berangkat ke kantor duluan.

Rencananya si Gorin bakal pindah ke Depok bulan depan, pokoknya hati-hati aja, jaga badan dan kesehatan jangan sampai pingsan di jalan.

3. Dewi Fitria M
Nama lengkapnya Dewi Fitria Maryati tapi yang lucu di name tag kantor, namanya disingkat jadi D. Fitria Maryati. Kan lucu aja, biasanya yang disingkat tu nama tengah atau nama belakang, lah ini nama depan yang disingkat sama si tukang bikin name tag. Karena name tagnya itu, namanya pun kadang-kadang kita plesetin jadi Deddy, Dono ataupun Deny Fitria Maryati (peace dew..)

Dewi ini yang paling kalem dibandingkan ketiga teman yang lain. 2 orang yang lain punya ciri khas yang nyata (suka binatang dan suka pingsan) tapi kalo Dewi agak sulit ditemukan ciri khasnya. Asalnya dari Sumatera Barat, Kota Padang. Orang manis kayak gula, makanya kalo lagi pada minum kopi ato teh dan kurang manis, lihat aj Dewi.

Hmm aku sepertinya udah nemuin ciri khasnya Dedew deh. Apakah itu : tidak lain tidak bukan adalah "nangkring di tangga". Memang sulit mencampur adukan pekerjaan kantor dengan hal-hal yang bukan urusan kantor, mungkin hal inilah yang membuat Dedew memutuskan untuk pindah ke tangga saat menerima telpon yang tidak berkaitan dengan urusan pekerjaan. 

Beberapa waktu yang lalu, Dedew cukup sering menerima telpon di tangga sampai-sampai dia sempat dijuluki penunggu tangga oleh beberapa orang kantor. Sampai-sampai kalo tiba-tiba Dedew hilang dan enggak ada di ruangan, dan kebetulan ada yang nyariin, salah satu dari orang di ruangan dengan refleks menjawab, "paling ada di tangga". Akan tetapi beberapa waktu belakangan ini Dewi sudah jarang nangkring di tangga.

Hal unik lain dari Dewi adalah dia suka barang-barang yang berwarna cerah dan gemerlapan (kalo kata Gorin sih, warna Minang banget). Pernah suatu hari, saya, mb OY dan Dewi lagi lihat-lihat jam di blok M. Si penjual nawarin jam warna emas githu, saya dan mb OY dengan kompak menjawab tidak. Dewi kebetulan berada agak di ujung dan tidak melihat kejadian itu. Dengan bisik-bisik saya dan mb OY berkata, tapi kayaknya Dewi suka deh jam itu, iya deh Dewi kan suka warna-warna kayak gitu.

Hal ini semakin terbukti pada saat Dedew membeli jam tangan baru dan jam barunya berwarna coklat keemasan. Saya dan mb OY pun berkomentar, tuh kan Dewi sukanya yang kayak gitu.

4. Arie Bintoro
Sebenarnya agak gimana gitu nyeritain si Arie ini. Tapi kita enggak lengkap tanpa dia. Dia satu-satunya cowok diantara kita, paling muda di antara kita walaupun mukanya yang terlihat paling tua. Ari dulunya bukan ditempatin di ruangan kita, tapi karena sesuatu dan lain hal yang kami juga enggak tau, akhirnya dia dipindahkan ke ruangan kami ini. Awalnya dia orangnya ngeselin banget, tapi lama kelamaan asik juga.

Arie lagi ngumpulin data dukung "Mas kertasnya jangan dibuang-buang ya"
Saya akui, pada kenyataannya Arie emang enggak ganteng. Tapi kenyataan ini akan berubah 180 derajat kalo Arie lagi nyanyi. Arie 100% ganteng kalo lagi nyanyi bo..Suaranya yang berat dan agak serak bikin dia macho abis kalo lagi nyanyi. Paling suka kalo Arie lagi nyanyi lagunya Iwan Fals, mantap abis. Hati-hati ya bang Iwan, abang dapat saingan namanya Arie Bintoro Fals.

Lagu apa aja kalo dinyanyiin sama Arie jadi bagus, mulai dari lagu daerah kayak Towal-Towel, Sewu Kuto sampai dengan Gangnam Style kedengaran mantap abis. Khusus untuk lagu Towal Towel lebih bagus ARie yang nyanyiin dibandingkan penyanyi aslinya. Suatu malam tiba-tiba Arie nyanyi lagunya Iwan Fals yang judulnya "Denting Piano", widiw luluh euy hati ini ngeder suaranya.

Teruskan bakatmu ya Rie, kamu harus bisa memutuskan jadi PNS atau jadi penyanyi hehe..


Demikian cerita tentang teman-teman saya kali ini. Hidupku berubah semenjak bekerja, duniaku terasa semakin sempit, tapi dengan adanya kalian dunia yang sempit ini jadi berwarna.

Mohon maaf kalo ada yang salah ya teman-teman...Loph u all...

This is us with KORPRI uniform

Dari kanan : Arin, Dewi, Ovik, Ogut

Oiya diantara kita dikenal ada kutukan baju KORPRI, jangan pake baju KORPRI di hari senin karena bakal dapat kutukan misalnya : pulang pagi, dimarahin bos, etc lah










Rabu, 19 September 2012

Cerita Kota di Utara Pulau "K"

 Sewaktu masih SD kelas 2 ato kelas 3, pas dapat pelajaran PPKn, sempat disuruh ngapalin pulau-pulau di Indonesia gak? Kurikulum di SD saya kayaknya iya deh. Pulau-pulau yang gampang dihapal adalah Sulawesi karena bentuknya kayak huruf "K" dan Pulau Irian yang bentuknya kayak kepala burung cendrawasih, emang kepala cendrawasih kayak gitu ya, tapi itulah memori saya sewaktu SD. Nah kali ini, saya mo cerita tentang salah satu Ibukota Provinsi di Pulau "K" itu, yaitu Manado. Please cekidot.

Hmmm apa yang anda pikirkan jika mendengar kata Manado? Ibukota Sulawesi Utara, Jauh, Masakan Manado, dan Bunaken itulah yang ada di pikiran saya jika mendengar kata Manado. Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan kesana karena diajak oleh sang atasan. Ternyata apa yang saya pikirkan selama ini tentang Manado adalah benar dan masih banyak hal menarik selain itu.

Pertama bahwa Manado adalah ibukota provinsi Sulawesi Utara memang benar. Dikarenakan sampai saat ini ibukotanya memang belum pindah, masih tetap di Manado. Mungkin aja besok-besok bakal pindah ke Minahasa Utara berhubung kota Manado sudah cukup padat dan jarak Minahasa Utara enggak jauh-jauh amat dari Manado, cuma sekitar 30 menit jalan darat (ini cuma pendapat ngasal saya loh ya). Sekilas Manado mirip-mirip Semarang, sama-sama ada pantai dan juga ada gunung bedanya adalah kondisi cuacanya. Kalo Semarang, panasnya bikin orang kayak di oven sedang Manado masih cukup sejuk. Jalan-jalan di sana betul-betul mirip Semarang, berbukit-bukit dengan pohon di kanan dan kiri jalan yang cukup rindang.

Kedua adalah jauh. Lumayan jauh kalau menurut saya, emang sih masih jauhan ke Jayapura, cuma cukup membuat badan pegel. Perjalanan udara memakan waktu lebih kurang 3,5 - 4 jam. Waktu tempuh di udara sih 3,5 jam, tapi kalau berangkat dari Cengkareng pesawat pake antre take off dulu sekitar setengah jam (sabar.com). Ternyata jarak antara Kabupaten ke Provinsi di Sulawesi Utara tidak terlalu jauh. Minahasa Utara cuma 30 menit dari Manado, Kep. Sangihe cuma 1 jam, Kep. Sitaro cuma 1 jam dan paling jauh Kab. Boolang Mongondow Utara (kalau enggak salah) katanya cuma sekitar 5 jam. Bandingkan dengan perjalanan antar Kabupaten ke Provinsi di Kalimantan misalnya. Butuh berjam-jam dari ibukota Kabupaten menuju ke ibukota Provinsi.

Masakan Manado bagi penyuka seafood memang mantap surantap. Tapi bagi yang alergi seafood harap sabar dan maklum ya. Sebagian besar masakan manado memang memiliki unsur ikan, berbagai jenis ikan bakar segala rupa dan ukuran ditambah dengan cah kangkung dan sambal rajangan tomat hijau jadi menu di andalan disana. Species ikan di Jawa dan di Sulawesi sebenarnya sama, akan tetapi orang Manado punya nama sendiri yang berbeda dengan sebutan di Jawa. Ikan yang sering dijadikan menu andalan disana adalah ikan oci, lucu banget ya namanya, eh dodo e ternyata itu adalah ikan kembung kalo di Jawa.

Terakhir adalah Bunaken, dan ternyata Bunaken enggak jauh-jauh amat dari Manado, cuma 50 menit naik kapal nyebrang laut Manado. Pengen banget kesana, kalau aja ada waktu dan sedikit uang huhuhu.

Nah selain apa yang biasa orang pikirkan tentang Manado, ada lagi nih hal-hal lain. Ternyata orang Manado itu cantik-cantik dan cakep-cakep loh. Seorang teman asal sana bercerita, ada orang Manado pergi ke Makasar (Sulawesi Selatan. red) dan ada 10 cewek lagi jalan bareng, bisa dihitung yang parasnya lumayan cuma 2 orang cewek. Kebalikannya sewaktu ada orang Makasar yang datang ke Manado, orang Makasar ini kaget karena dari 10 cewek yang lagi jalan bareng, yang parasnya lumayan ada 8 orang yang 2 lagi STD lah. Enggak tau ini bener ato enggak tapi emang disana banyak cewek dan cowok yang kincrong-kincrong mirip-mirip Angel Karamor & Christian Bautista gitu deh. Mungkin terdengar kayak main fisik banget yah, cuma ya emang kenyataan disana kayak gitu.

Seorang teman malah ada yang cerita begini. Manado itu terkenal akan 3 B, B yang pertama adalah Bunaken, B yang kedua adalah Bubur Manado dan yang ketiga adalah Bibir Manado. Nah waktu dia cerita yang ketiga ini saya bingung kenapa kog unsur yang ketiga ini bisa masuk, akhirnya saya berkesimpulan bahwa orang Manado suka ciuman makanya jadi terkenal.

Bubur Manado ternyata berbeda dengan bubur biasanya. Bubur Manado warnanya agak kekuningan dicampur dengan sayuran hijau seperti kangkung dan juga singkong plus butiran jagung. Lebih kaya rasa dan bumbu bila dibandingkan bubur biasa yang biasanya. Lebih sehat karena lebih berserat enggak cuma karbohidrat doang. Dimakan dengan kripik teri plus bawang goreng. Pokok e maknyus.

Dari sekian banyak hal yang ada di Sulawesi Utara terutama Manado, yang paling saya suka adalah alamnya, indah dan cantik banget. Menarik hati pengen kabur kesana suatu saat nanti. Pengen banget rasanya naik ke bukit, mancing dan mandi di laut.  Sewaktu kesana emang enggak sempat kemana-mana, pagi hari setelah nyampe disana sempat diajak sama atasan jalan kaki pagi-pagi. Jam 5 WITA atau jam 4 WIB telpon kamar berdering dan terdengar suara "ayok lari pagi, saya tunggu di bawah ya". Saya yang biasa bangun molor langsung kaget dan cepat-cepat lari ke kamar mandi dan segera meluncur ke lobby. Cuma itu jalan-jalan yang bisa kami lakukan di sela-sela kerjaan, kalo enggak pagi-pagi banget ya malam setelah kegiatan selesai.

Satu lagi nih, siang hari sewaktu disana, lokasi lagi di ruang pertemuan, tiba-tiba terjadi gempa ringan. Narasumber yang sedang menjelaskan materi langsung panik dan lari menuju pintu (saya juga jadi ikut lari), sedangkan para peserta tetap santai di depan laptop masing-masing. Kata mereka udah biasa kayak begini kalo di Manado, soalnya gunung Lokon dan Gunung Gamalama sedang aktif. Teman saya yang kebetulan mendarat malam hari juga cerita, dari atas pesawat keliatan lahar panasnya Gunung Lokon. Mudah-mudahan semuanya akan baik-baik saja disana.

Sempat ambil foto pemandangan Manado dari belakang gedung pemerintahan tempat kegiatan dilaksanakan.
Kebetulan tempat kami menginap terletak di kawasan Boulevard. Denger - denger dari cerita atasan-atasan ternyata kawasan Boulevard ini adalah daerah reklamasi. Dulu pada tahun 90an, jalan aslinya adalah Jalan Sam Ratulangi kemudian dikarenakan kebutuhan pengembangan kawasan dilakukan reklamasi sepanjang pantai menjadi kawasan Boulevard saat ini. Tanah dan batu untuk reklamasi diambil dari pegunungan sekitar Manado. Sore hari disana indah banget, sempat ambil foto sewaktu lewat di pinggir pantai.
Pagi dari pemandangan juga cukup indah, laut dikelilingi gunung udara sejuk pula.

Thats all tentang Manado, just share my opinion about this city. Mungkin lain orang lain pendapat, lain lubuk lain ikannya, jaka sembung bawa golok. Mungkin karena baru pertama kali kesana yang keliatan masih baik-baiknya saja. Sebenarnya yang kurang baik ada juga sih tapi udah ketutup sm baik-baiknya.